10 Hal yang Membuat Aku Benci Dirinya

Paper Towns, IMDb
Sebagian orang berkata bahwa cinta datang karena terbiasa, tapi buatku rasa cinta itu tumbuh ketika kamu membenci seseorang. Ada satu orang di sekolahku yang sempat mengusik hari-hariku, ia bernama Gilang. Setiap hari, aku selalu diolok-olok olehnya. Semua hal yang terlibat dalam diriku selalu dikomentari jahil olehnya. Awalnya aku hanya diam saja karena aku memang tidak pernah ingin mencari masalah dengan siapa pun. Tapi semakin ke sini Gilang semakin menjadi-jadi.

Baru-baru ini, ia mengejek tulisan esai bahasa Inggrisku yang terpilih untuk mewakili sekolahku dalam tingkat nasional. Katanya aku terlalu pencitraan menceritakan keindahan lingkungan yang ada di sekitarku karenya kenyataannya tidak sesuai. Aku tidak peduli, aku harusnya kebal karena dia memang bermulut besar.

Sebenarnya, ada banyak hal yang aku benci dari sosoknya yang begitu menyebalkan dan selalu bermunculan di sekitarku. Akan kusebutkan 10 hal yang membuat aku benci dirinya, Gilang.

Paper Towns, IMDb
Pertama, aku benci saat ia tiba di kelas dan langsung menghadap ke arahku. Setelah itu, aku tahu apa yang akan terjadi. Dia pasti akan segera menghampiri mejaku dan meledeki diriku yang sedang menunggu bel masuk bersama teman-temanku. Entah apa yang ada di pikirannya tapi kurasa nama tengahnya adalah "ahli meledek".

Kedua, aku benci dia saat dia selalu sok baik di depan perempuan yang dia sukai. Anna, namanya. Dia selalu berlaku seperti pangeran berkuda putih dan bersedia membukakan pintu pada Anna padahal aslinya dia hanyalah sesosok lelaki yang penuh dengan omongan yang meledek teman-temannya.

Ketiga, aku benci saat dia sedang makan keripik di sebelahku saat kita harus terlibat dalam kerja kelompok. Dia tidak pernah bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Guru dan ketika ada tugas kelompok, dia hanyalah pihak yang sibuk mengunyah keripik yang disediakan oleh Ibuku untuk teman-teman kerja kelompokku.

Keempat, aku benci saat dia merapikan rambutnya yang sudah agak panjang dibagian kening dan dia tata menjadi model spike. Aku benci.

Kelima, aku benci ketika dia dikerubungi oleh kakak-kakak kelas saat dia selesai tanding basket antar sekolah. Kalau ia sedang tak sengaja menatap wajahku, dia akan menjulurkan lidahnya sambil meledekku dari jauh.

Paper Towns, IMDb

Keenam, aku benci dia harus dihukum berjemur di lapangan sekolah karena dia lupa pakai atribut sekolah dengan lengkap. Pasti setelah itu Pak Guru langsung membandingkan diriku dengannya karena aku selalu berpakaian rapi sesuai peraturan.

Ketujuh, aku benci ketika dia selalu meledek kacamata yang aku kenakan dan dia tertawa dengan begitu senang. Padahal aku butuh waktu lama untuk menabung membeli kacamata ini.

Kedelapan, aku benci saat dia sok baik kepadaku ketika teman-temannya mulai ikut meledeki diriku. Dia selalu membela dan berkata pada teman-temannya, "Jangan ada yang ngeledekin Farah, yang boleh ngeledekin Farah cuma gue."

Kesembilan, aku benci ketika ternyata orang tua aku adalah teman baik dari orang tuanya Gilang sehingga Gilang selalu datang bersama keluarganya saat liburan sekolah, saat aku berharap tidak bertemu orang yang meledekiku sepanjang hari.

Paper Towns, IMDb

Kesepuluh, aku benci ketika aku harus pura-pura biasa saja ketika dia memutuskan untuk berkuliah di negeri seberang. Terakhir pun dia mengusap-usap rambutku dan berkata, "Sampai ketemu 5 tahun lagi, Bocil! Aku sayang kamu. Wlee".

Aku sungguh benci ketika apa yang dia ucapkan begitu mempengaruhi hidupku saat ini. Betapa aku begitu merindu dengan ledekan-ledekannya saat dia masih di Jakarta. Aku rindu ketika dia membelaku di depan teman-temannya. Aku juga rindu bagaimana dia memakan keripik yang disediakan Ibu ketika kami sedang kerja kelompok.

Aku tahu, baru kali ini aku menyadari bahwa rasa benci yang kumiliki bisa menjadi rasa sayang dan rindu yang harus aku pendam pada satu sosok terkenal yang ada di sekolahku, yang selalu menggoda dan meledek diriku. Tidak selamanya benci itu benar-benar sebuah perasaan yang kamu ungkapkan dalam hatimu. Kadang dia bersemayam di sana dan mengubah rasa hingga menjadi sebuah rasa yang kamu sebut cinta. Aku benci kamu, Gilang. Benar-benar cinta!

Comments

Popular Posts