Review Buku Filosofi Teras: Ilmu untuk Orang Baperan
Buku Filosofi Teras |
Sudah berapa kali kamu disebut orang yang baperan dalam hidupmu? Sebenarnya apa sih maksud dari kata baper? Menurut berbagai macam sumber bahasa gaul, baper merupakan akronim dari "bawa perasaan", yang mana maksudnya adalah segala sesuatu dalam hidupmu itu dibawa perasaan, terlalu mendengarkan kata-kata orang lain, dan sama seperti menjalani hidup yang dipaksain.
Nah, orang-orang seperti di atas biasanya harus sering-sering cari referensi bagus untuk memperbaiki sikap mereka. Salah satu buku yang pertama kali saya baca di tahun 2021 ini adalah Filosofi Teras karya Henry Manampiring.
Apa yang dimaksud dengan "filosofi teras"?
Mungkin bayang yang bertanya-tanya ini buku tentang bebenah rumah kah? (karena ada terasnya HEHE), kok tapi ada filosofinya ya? Nah, aku bakalan jelasin dari beberapa kutipan di buku ini yang aku tulis dengan bahasaku sendiri.
Sebenarnya ada sejarah panjang ketika mengatakan soal filosofi ini karena filosofi ini sudah ada kira-kira sejak 2300 tahun yang lalu. Seorang pedagang kaya dari Siprus (pulau yang berada di Selatan Turki kala itu) bernama Zeno. Singkat cerita, Zeno mengalami nasib yang kurang baik sehingga dia harus menghabiskan sisa hidupnya terdampar di Athena.
Dengan keadaan hidup yang seperti itu, Zeno belajar berbagai macam buku filsafat dan bertemu dengan para penulisnya. Dari situ, Zeno pun mulai mengajar filosofinya sendiri dan dia senang belajar di sebuah teras berpilar (dalam bahasa Yunani Stoa). Sejak saat itu, para pengikut filosofinya disebut dengan "kaum Stoa". Untuk mempermudah pengertian tersebut, Pak Henry menerjemahkan filosofi ini sebagai "Filosofi Teras" (terjemahan langsung dari kata stoa).
Review Buku Filosofi Teras
Di judul aku menyebutkan bahwa buku ini cocok banget buat orang-orang yang memiliki jiwa kebaperan tingkat tinggi. Buku ini mengajarkan kita untuk selalu tetap berpikiran tenang walaupun hidup di dunia yang penuh dengan tipu-tipu (seperti status anak muda zaman sekarang "selamat pagi dunia tipu-tipu). Yap, karena dunia ini isinya tipu-tipu, why are you so seriuous?
Ada sekitar 12 bab yang terdapat dalam buku berukuran A5 ini. Tentunya dalam bab-bab tersebut, kita bisa mendapatkan pelajaran yang akan membuat kita jadi lebih baik dalam menyikapi pendapat orang lain dan lebih bijak dalam menanggapi media sosial.
Menurut Survei Khawatir Nasional yang dilakukan oleh sang penulis, dijelaskan bahwa media sosial salah satu tempat paling tinggi orang-orang yang mengalami kekhawatiran. Tidak menutup kemungkinan karena memang apa yang ditampilkan di media sosial tidak seperti kejadian aslinya. Namun, hal tersebut membuat banyak pihak merasa insecure.
Penjelasan yang digunakan oleh Pak Henry juga sangat mudah dimengerti. Bisa dikatakan buku ini easy to read for everyone. Apalagi bagi mereka yang memang ingin meng-upgrade diri mereka menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tanpa ada maksud menggurui, buku dengan tema self-improvement ini akan membuatmu menjadi lebih baik di tahun 2021 ini.
Oh iya, buku ini juga memberikan kemudahan bagi para pembacanya. Di akhir bab akan diberikan sebuah rangkuman kecil yang mencakup semua materi dalam bab tersebut. Bagi kamu yang sering lupa dengan materi yang sedang kamu baca, ini tentu akan membantumu merekap materi dengan baik.
Kesimpulan
Buku ini benar-benar mudah untuk dipahami oleh siapa saja. Bagi kamu yang memiliki pikiran bahwa mengontrol kebaperan itu sulit, kamu wajib banget untuk baca buku ini karena buku ini akan membuka pikiran kamu yang mungkin masih tertutup soal masalah legowo. Intinya, jalani hidup dengan santai tanpa harus memperhatikan omongan orang secara mendalam. Peace!
HI. makasiih banget, aku tadi mau beli buku ini tapi agak ragu hehe. Makasih makasiih banyak ya :D semangat nulisnya :D
ReplyDelete